Struktur Anatomi Kayu Simpoer (Dillenia sp.)
Taxonomy navigation:( kehutanan unsrat)
(Scientific nameDillenia sp. 8417)Lineage
› cellular organisms
› Eukaryota
› Viridiplantae
› Streptophyta
› Streptophytina
› Embryophyta
› Tracheophyta
› Euphyllophyta
› Spermatophyta
› Magnoliophyta
› eudicotyledons
› core eudicotyledons
› Dilleniales
› Dilleniaceae
› Dillenia
Penelitian ini bertujuan melihat anatomi kayu Simpoer (Dillenia sp.). Metode yang digunakan adalah metode deskripsi dengan teknik observasi.
Kayu Simpoer (Dillenia sp.) memiliki warna kayu teras Coklat gelap, memiliki kesan raba agak kasar, serat kayu umumnya lurus, kayu agak keras, memiliki kulit luar yang tipis dan mudah terkelupas seperti kulit pada jenis – jenis jambuan – jambuan. Kayu Simpoer memiliki pori tata baur, bidang perforasi sederhana, noktah poligonal dan berbatas, jari – jari heterogen, tipe unilateral parenkim, ditemukan inklusi mineral dalam sel tegak jari – jari. Diameter pori kayu Simpoer (Dillenia sp.) termasuk katergori kecil, tinggi pori kategori sedang dan frekuensi kehadiran pori per mm termasuk banyak karena pengaruh tipe tata baur. Rata - rata tinggi jari – jari termasuk kategori luar biasa pendek, frekuensi kehadiran jari – jari per mm banyak. Panjang serat kayu Simpoer (Dillenia sp.) termasuk serat sedang, diameter tergolong kecil, tebal dinding serat tergolong sangat tipis.
- Dillenia suffruticosa on Total Vascular Flora of Singapore Online: photos and fact sheet.
- Hsuan Keng,
S.C. Chin and H. T. W. Tan. 1990, The
Concise Flora of Singapore: Gymnosperms and Dicotyledons
. Singapore University Press. 222 pp.
- Corners,
E. J. H., 1997. Wayside
Trees of Malaya: in two volumes
. Fourth edition, Malayan Nature Society, Kuala Lumpur. Volume 1: 1-476 pp, plates 1-38; volume 2: 477-861 pp., plates 139-236.
- axonomy
Current Name: Dillenia sp.
Authority: L.
Family/Genus: Dilleniaceae - DilleniaSynonym(s)
Common Names
simpur, simpor, sempur, s[oof], katmon, zinbyum, mai-masan, san, san, masan, simpoh, simpor,
Wood Density (in Kg/m3)
Low Medium High Moisture Content (%) Notes References 680 800 920 15 - Martawijaya, A. et al. 1992. Indonesian Wood Atlas Vol. II. AFPRDC, AFRD, Dept. of Forestry, Bogor, IndonesiaI p:125 560 - 930 15 - Prosea 5(2) p:172 Simpur
Marga ini diberi nama mengikuti nama botaniwan bangsa Jerman, Johann Jacob Dillenius (1687—2 April 1747). Nama-namanya di negara lain, di antaranya: simpor (Brunei, Pontianak, Sabah); zinbyum, mai-masan (Burma); san, masan (Thailand); san (Kamboja); katmon (Filipina)[4].
Pengenalan:
Semak, perdu, hingga pohon yang cukup besar; tinggi hingga 40(-50) m dan gemang hingga 125(-200) cm. Acap dengan banir sempit. Pepagan halus permukaannya, sedikit retak-retak, mengelupas dalam kepingan atau seperti kertas, seringkali cokelat kemerahan atau kadang-kadang cokelat keabuan; pepagan dalam tebal, mendesis bila dipotong dan mengeluarkan getah seperti air, merah agak jambon atau kecokelatan.[4]
Manfaat:
Kayu
Banyak jenis sempur yang menghasilkan kayu pertukangan dan bahan bangunan yang baik.[5] Dalam perdagangan internasional kayunya dikenal dengan nama simpoh, sedangkan menurut daftar kayu komersial di Indonesia tercatat sebagai simpur. Kayu simpoh tergolong kayu menengah hingga berat, dengan kerapatan kayu (pada kadar air 15%) antara 560 – 930 kg/m3.[4]
Terasnya berwarna cokelat merah hingga cokelat kemerahan gelap, terkadang dengan kilau keunguan; biasanya tidak terbedakan dari kayu gubalnya yang sedikit lebih pucat. Serat-seratnya lurus atau berpadu; teksturnya kasar dan merata. Derajat penyusutannya cukup tinggi hingga tinggi; penelitian di Malaysia mendapatkan angka penyusutan, dari keadaan segar hingga kadar air 15% dan hingga kering tanur, berturut-turut, 2,2% dan 4,1-5,2% di arah radial serta 3,9% dan 8,8-9,6% di arah tangensial. Kayu simpoh agak sukar dikeringkan karena mudah melenting, melintir, melengkung, serta pecah-pecah di ujung dan di permukaan kayu apabila pengeringannya dilakukan secara kurang hati-hati.[4]
Kayu simpoh cocok digunakan untuk konstruksi, tiang-tiang, pintu-jendela serta kusennya, panil-panil dekoratif, lantai, furnitur, rangka dan lantai perahu, venir serta kayu lapis. Meskipun keawetan kayu ini tergolong rendah hingga sedang, kayu simpoh mudah diawetkan dengan kreosot atau bahan pengawet lain. Simpoh rentan terhadap serangan rayap kayu-kering dan jamur perusak kayu.[4]
Kayu beberapa jenis sempur juga baik untuk dijadikan arang.[4]
- ^ a b In: Species Plantarum 1: 535. 1753. "Name - Dillenia L.". Tropicos. Saint Louis, Missouri: Missouri Botanical Garden. Diakses February 20, 2010. "Type Specimens: Dillenia indica"
- ^ a b GRIN (September 17, 1996). "Dillenia information from NPGS/GRIN". Taxonomy for Plants. National Germplasm Resources Laboratory, Beltsville, Maryland: USDA, ARS, National Genetic Resources Program. Diakses February 20, 2010.
- ^ "Name - Dillenia L. synonyms". Tropicos. Saint Louis, Missouri: Missouri Botanical Garden. Diakses February 20, 2010.
- ^ a b c d e f g h i j k Rugayah, A. Martawijaya, J. Ilic, and R.H.M.J. Lemmens. 1995. Dillenia L. in R.M.H.J. Lemmens, I. Soerianegara and W.C. Wong (eds.). Timber Trees: Minor commercial timber. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) 5(2): 172-184.
- ^ a b Sastrapradja, Setijati; Kartawinata, Kuswata; Soetisna, Usep; Roemantyo; Wiriadinata, Hari; Soekardjo, Soekristijono (1980). Kayu Indonesia. 14:92 – 93. Jakarta:LBN - LIPI bekerjasama dengan Balai Pustaka.
- ^ a b Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3: 1360-63. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.
- ^ GRIN. "Species in GRIN for genus Dillenia". Taxonomy for Plants. National Germplasm Resources Laboratory, Beltsville, Maryland: USDA, ARS, National Genetic Resources Program. Diakses February 27, 2010.
- ^ "Name - Dillenia L. subordinate taxa". Tropicos. Saint Louis, Missouri: Missouri Botanical Garden. Diakses February 27, 2010.
- ^ "Query Results for Genus Genus". IPNI. Diakses February 27, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar